selamat datang

welcome,
selamat datang teman,


dimohonkan kepada teman-teman yang membuka file tugas kuliah agar menjadikannya hanya sebagai referensi, dan bukan untuk di copy-paste, terima kasih...


search

Jumat, 30 November 2012

Modul 6 Latihan 1, buku psikologi olahraga



Nama : Herdiansyah Agus
Nim : 1103805
Modul 6 Latihan 1

I. DEFENISI KONSEP DASAR.
a)      Atribusi
Sifat, lambang, atau simbol
Mempertalikan atau menghubungkan sesuatu dengan yang lainnya
Kecendrungan seeseorang mempersepsikan motif, sifat, dan kemampuan oranglain atau diri sendiri berdasarka pemahaman dan persepsi terhadap perilaku orang lain atau diri sendiri. 
b)      Atribusi sebab-akibat
Proses yang dipakai orang untuk sampai pada penjelasan sebab-akibat atas berbagai perisitiwa yang terjadi dalam dunia sosial.
c)      Kekuatan pribadi (personal force) 
Kekuata dari dalam diri sendiri
d)     Kekuatan lingkungan (environmental force)
Kekuatan yang datang (dipengaruhi) dari luar diri (lingkungan)
e)      Locus of control
Menentukan apakah suatu tindakan  tertentu disebabkan keadaan internal atau kekuatan eksternal
f)       task dificalty
tugas yang harus dilakukan
g)      Ability  
Kemampuan
h)      Effort
Traying atau mencoba melakukan
i)        Luck
Keberuntungan
Faktor yang terjadi di luar diri (lingkungan) yang dapat sangat bervariasi
j)        Internal control
Pengendalian dari dalam
k)      External control
Pengendalian dari luar
l)        Behavior outcome
Perilaku yang dihasilkan

II. APLIKASI KONSEP
a)      Contoh atribusi dalam olahraga. Penjelasan konsep atribusi menurut bernard weiner

Contohnya adalah dalam melakukan tes long pass dengan tepat dan akurat.
Seorang atlet melakukan tes long pass. Dan dalam melakukan untuk pertama kali atlet tersebut berhasil dengan sempurna. Namun untuk kedua, tiga dan selanjutnya ia tidak berhasil sama sekali.
Dalam konsep atribusi menurut bernard terdapat beberapa penjelasan. Bahwasanya atlet yang melakukan long pass untuk kali pertama mendapatkan suatu faktor yang mempengaruh dari luar yang dinamakan keberuntungan (luck). Padahal ability atau kemampuan yang dimilikinya tidak memadai. dapat dilihat pada tes yang berikutnya. Karena task difficulty yag harus dilaksanakan oleh atlet tersebut tidak sesuai dengan abilitynya.

b)      Perbandingan konsep model atribusi

Fritz heider
Kekuatan lingkungan
Task difficulty
Luck
Kekuatan diri
Ability
Menghasilkan suatu dimensi can or cannot

Weiner
stability
Locus  of control
Kemapuan pengendalian

Russel
Locus of control
Stability
luck

Titik persamaany terdpat pada objek yang diteliti yaitu atribusi. Dan kemudian juga terdapat pandangan yang sama pada sisi kekuatan. Yaitu terdapat kekuatan dari dalam dan dari luar.
Titik perbedaanya terdapat pada sudut pandang terhadap suatu pandangan. Contohnya pandangan tentang keberuntungan (luck) dan effort. Dan terdapat juga engembangan-pengambangan dari teori sebelumnya.

c)      Karena weiner hanya mengklasifikasikan atribusi secara ringkas dan sederhana. Sehingga pengopersiannya menjadi sangat mudah. Dan dapat dikembangkan lebih lanjut.
Karena sangat sederhana sehingga peneilti-peneliti selanjutnya dapat mengembangkan lebih luas dan tetap menjadikan teori weiner sebagai dasar atau tolak uku untuk penelitian lebih lanjut.


III. TES FORMATIF.
1) b            6) a          11) b                                   
2) a            7) d          12) a                                                                      
3) b            8) b                                         
4) b            9) b                             
5) b            10) c               

Modul 5 Latihan 2, buku psikologi olahraga



Nama : Herdiansyah Agus
Nim : 1103805

Modul 5 Latihan 2

I. DEFENISI KONSEP DASAR.

a)      Model arus kegembiraan
Suatu pertanda sikap positif individu terhadap pengalaman berolahraga kompetitifnya, yang mencerminkan perasaan tanggapan, ataupandangan-pandangan  seperti kesenangan, kenikmatan, atau kegembiraan yang dialami. 
b)      Self-directed
Pengarah diri atau suatu kegiatan yang diarahkan sendiri
c)      Self-determination 
Penentu diri
d)     Profil suasana keadaan hati (PKSH)
 Profil yang terdiri dari lima suasana hati yang negatif dan hanya satu yang positif
e)      Activasi 
Perbuatan yang dilakukan dengan perencanaan
f)       depresi
Dorongan yang muncul dari dalam diri individu itu sendiri
g)      Olahraga kompetitif
Yaitu olahraga yang bersifat persaingan
h)      Motivasi berprestasi
Suatu dorongan yang terjadi dalam diri individu untuk senantiasa meningkatkan kualitas  tertentu dengan sebaik-baiknya.
i)        Need theories of motivation
Teori kebutuhan tentang motivasi
j)        Equility theory
Teori kesamaan
k)      Reinforcement theory and behavior modification
Teori pembiasaan dan modifikasi perilaku
l)        Expentacy/valence theory
Teori penghargaan
m)    Need for power
Motivasi berkuasa
Kebutuhan untuk mengontrol dan mempengaruhi orang lain
n)      Need for affiliation
Motifasi berafilialisasi
Kebutuhan untuk merasakan kehangatan dalam pergaulan (hubungan sosial).
o)      Motivasi verbal
Motifasi yang dilakukan secara verbal. Dapat dilakukan dengan cara pep talk, diskusi, dan individual talk.
p)      Motivasi behavioral
Motivasi yang dilakukan dengan perilaku sehai-hari yang mencerminkan sportfitas dan dedikasi yang tinggi.
q)      Motivasi insentif
Motivasi yang dilaukan dengan memberikan insentif atau hadiah.
r)       supertisi
suatu kepercayaan kepada sesuatu yang merupakan simbol yang dianggap mempunya kekuatan atau daya dorong mental.
s)       Khayalan mental
Mental image
Khayalan-khayalan mental tentang suatu gerakan, keterampilan, atau apa yang harus dilakukan dalam situasi tertentu.



II. APLIKASI KONSEP

a)      Arti formula P = f (m.k.p)

P = penampilan atau perilaku yang ditampilkan
f = fungsi
m = motivasi
k = kemampuan
p = persepsi
(P) penampilan (performance) merupakan hasil (f) interaksi atau hubungan atau fungsi dari (m) motivasi, (k) kemampuan, dan (p) persepsi pada diri seseorang.


b)      Model arus kegembiraan


















c)      Model skala suasana hati















d)     Ciri-ciri atau perilaku siswa/atlet  yang memiliki motivasi tinggi

Bersemangat ketika unggul
Menentukan tujuan secara realistik dan mengambil resiko yang diperhitungkan
Memilih tugas yang menantang
Menghendaki umpan balik yang konkrit
Menyelesaikan tugas dengan cepat dan tepat
Memiliki jiwa kompetisi yang tinggi
Tidak mau kalah
Mengalokasikan waktu yang laa untuk melakkan tugas


III. TES FORMATIF.

1) a            6) a                                                                                         
2) b            7) d                                                                            
3) a            8) d                                         
4) c            9) a                             
5) a            10) b               

Senin, 26 November 2012

UTS Psikologi Olahraga (take home examination)



UTS Psikologi Olahraga (take home examination)

Nama : Herdiansyah Agus
Nim :1103805
Kelas : B
PKO 2011

1.      Jelaskan secara singkat, pada, dan menurut kata-kata sendiri tentang :
a.       Fungsi, peranan, pendekatan, dan manfaat dari psikologi, psikologi olahraga, psikologi kepelatihan, dan pelatihan mental.
b.      Konsep dasar psikologi, psikologi olahraga, psikologi kepelatihan, dan pelatihan mental.
c.       Prinsip-prinsip perbedaan individu, variability, growth, and development.
d.      Prinsip-prinsip DAP dalam konteks pelatihan fisik, teknik, dan mental.
e.       Pentingnya psikologi olahraga dalam pembelajaran penjas dan pelatihan olahraga dilihat dari interaksi antara individu dengan lingkungan
f.       Sejarah singkat psikologi, psikologi olahraga, psikologi kepelatihan, dan pelatihan mental sejak dilahirkannya bidang ilmu-ilmu ini secara otonom sampai saat ini.
2.      Uraikan dengan jelas, singkat, dan padat hal-hal sebagai berikut :
a.       Hakikat kegembiraan dalam penjas dan pelatihan olahraga
b.      Beberapa strategi untuk membentuk sikap individu dari negatif menjadi posiitif terhadap aktivitas penjas dan olahraga
c.       Berbagai strategi peningkatan motivasi intrinsik dalam pendidikan jasmani dan pelatihan olahraga
d.      Konsep dasar tentang sikap dan motivasi dalam olahraga
3.      Kemukakan sebuah ilustrasi (contoh dan penjelasan)masing-masing tentang :
a.       Teori-teori kepribadian yang banyak diterapkan dalam dunia olahraga
b.      Peembentukan aspek-aspek kepribadian atlet, siswa, pelatih, dan guru penjas melalui aktifitas pendidikan jasmanin dan olahraga
c.       Sifat-sifat dan tipe kepribadian pelatih yang sesuai dengan tuntutan saat ini
d.      Perbedaan antara konsep mental healt dengan mental higient
e.       Keterkaitan antara kesehatan jasmaniah dengan kesehatan rohaniah, sosial dan spritual
f.       Perilaku agresif dalam situasi olahraga berikut faktor-faktor penyebabnya serta teknik-teknik pengendaliannya






1.       
a.       Pendekatan-pendekatan dalam psikologi olhraga :
Pendekatan individual adalah
Pendekatan yang dilakukan terhadap setiap atlet atau peserta didik secara individual. Karena setiap atlet atau peserta didik  merupakan individu yang khas yang memiliki kepribadian, kemampuan, potensi, fungsi-fingsi fisik yang berbeda-beda satu sama lain.
Pendekatan sosiologis adalah
Pendekatan yang dilakukan untuk memahami seorang atlet atau peserta didik melalui status individu dalam kehidupan sosialnya dan keterikatannya dengan elompok-kelompok sosial.
Pendekatan interaktif adalah
Pendekatan yang menitikberatkan pada interaksi antara atlet atau peserta didik dengan pelatih atau guru. Dan tidak kalah penting interaksi dengan talet yang lain (olahraga beregu) maupun dengan kelompok yang lain.
Pendekatan sistem adalah
Pendekatan yang menitikberatkan pada keterpaduan komponen-komponen yang terlibat di dalamnya yang ditujukan untuk menghasilkan prestasi setinggi-tingginya.
Pendekatan multi-dimensional adalah
Pendekatan olahraga yang bersifat luas (banyak dimensi). Yang melibatkan berbagai macam dimensi dan disiplin ilmu.

Peranan psikologi olahraga dan psikologi kepelatihan
Peranan psikologi olahraga dan psikologi kepelatihan sesuai dengan tujuan dari ilmu pengetahuan yaitu : explanation, understanding, prediction, dan control.
Dapat juga diartikan untuk menjelaskan, memahami, memprediksi, dan mengontrol perilaku individu yang terjadi dalam situasi olahraga pada umumnya dan dalam proses kepelatihan pada khususnya.

Manfaat psikologi olahraga dan psikologi kepelatihan
Memahami gejala-gejala psikologis  yang terjadi dalam diri siswa atau alet.
Memprediksi tentang kemungkinan-kemungkinan dampak psikologis yang menguntungkan atau merugikan siswa atau atlet.
Dapat melakukan tindakan-tindakan yang tepat dan sesuaidengan keadaan dan perkembangan psikologi siswa atau atlet.

b.      Konsep dasar psikologi
Psyche  berarti jiwa, sukma, dan roh
Logos berarti ilmu
Secara harfiah berarti ilmu tentang jiwa. Atau ilmu yang mempelajari gejala-gejala kejiwaan.
Dalam pengertianyang luas psikologi adalah studi yang sistematis tentang perilaku dan pengalaman.

Konsep dasar psikologi olahraga
Ilmu yang menerapkan atau menggunakan teori, prinsip-prinsip, metode, dan teknik-teknik psikologis dalam mempelajari, memahami dan memecahkan masalah-masalah psikologis dalam situasi olahraga.

Konsep dasar psikologi kepelatihan
Ilmu yang mempelajari tingkah laku dan pengalaman individu atau pun kelompok yang terjadi dalam proses interaksi antara pelatih dan atlet, dan gejala-gejala yang timbul sebagai akibat perlakuan yang diberika pelatih.

c.       Prinsip-prinsip perbedaan individu
Seorang individu pasti berbeda dengan individu lainnya. Memiiliki perbedaan atau keragaman dalam aspek kemampuan dan kepribadian. Perbedaan baik menyangkut aspek kemampuan nyata maupun kemampuan tekandung. Keunikan individu didukung oleh struktur organisasi dan ciri-ciri jiwa raga yang terbentuk secara dinamis. Yang saling berhubungan, berpengaruh, dan saling berkaitan satu sama lain.
Beberapa faktor yang mempengaruhu keragaman antara lain adalah keturunan (hereditas), interaksi dengan lingkungan (environment), dan faktor perkembangan dan kematangan seorang individu tersebut.

Prinsip-prinsip pertumbuhan, perkembangan, dan kematangan
Pertumbuhan dan perkembangan berlangsung secara bertahap, progresif, dan berkesinambungan. Perkembangan berlangsung dari yang umum menuju yang khusus. Pada usia tertentu terdapat perbedaan pertumbuhan dan perkembangan antara pria dan wanita. Pertumbuhan dan perkembangan berlangsung dalam urutan yang berpola. Proses perkembangan pada tahap awal lebih bersifat diferensiasi dan pada tahap akhir lebih besifat integrasi antar bagian dan fungsi organisme

d.      Prinsip DAP (developmentally  appropriate practice)
Pelatihan fisik, taktik, dan mental yang disesuaikan dengan taraf perkembangan atlet. Dengan mempertimbangkan aspek pertumbuhan, perkembangan, dan kematangan dari setiap individu.
-          Kepatutan atau kecocokan pelatihan fisik, taktik, dan mental yang dipilih dengan usia atlet (individu)
-          Kepatutan atau kecocokan pelatihan fisik, taktik, dan mental yang dipilih dengan karakteristik atlet (individu)
-          Kepatutan atau kecocokan pelatihan fisik, taktik, dan mental yang dipilih dengan aspek sosial dan kebudayaan atlet (individu)

e.       Dilihat dari interaksi individu dengan lingkungan yang diharapkan dapat berjalan sesuai dengan harapan dan norma-norma yang berlaku yang dibina melalui pembelajaran penjas di sekolah dan pelatihan olahraga. Tentu harus memahami faktor-faktor kepibadian siswa atau atlet yang dibina. Dan juga lebih detilnya harus memahami kepribadian atlet dalam berinteraksi dengan lingkugannya. Dan untuk memahami dan memberikan pembelajaran dan pelatihan yang tepat agar siswa atau atlet dapat berinteraksi dengan baik dengan lingkungannya tentu harus memiliki pengetahuan tentang psikologi olahraga. Yang mana  agar seorang guru atau pelatih dapat memahami dan mengarahkan siswa atau atlet melalui olahraga untuk dapat berinteraksi anatr individu terhadap lingkungannya

f.       Sejarah psikologi
Didirikannya laboratorium psikologi pertama oleh Wilhelm Wundt tahun 1886 di leipzig Jerman.
Akhir abad ke-19  dipelopori Ivan N Chenov. Ia mendirikan Moscow institute of psychology

Sejarah psikologi olahraga
Tahun 1801 Stutt (jerman) menulis faktor-faktor psikologis pada atlet-atlet sepak bola.
Tahun 1895 George W Fitz melakukan studi pendahuluan  dalam psikologi olahraga dengan menyelidiki reaction time.
Tahun1897-1898 William G Anderson (amerika)melakukan eksperimen tentang mental practice, transfer of muscular strength, dan transfer of training.
Tahun 1918 Colemen Robert griffith mulai merintis penelitian tentang fator-faktor psikologis dalah olahraga bola basket dan sepak bola.
Tahun 1920 Carl Diem mendirikan laboratorium psikologi olahraga pertama di dunia.
Tahun 1925 Colemen Robert mendirikan laboratorium psikologi olahraga di university of illions amerika serikat.
Tahun 1925 A  Puni mendirika laboratorium psikologi olahraga pertama di Rusia.
Tahun 1930an beberapa laboratorium psikologi olahraga berdiri di AS.
Tahun 1965 the first international congres on sport psychology  di roma. Didirikannya ISSP (international society of sport psychology)
Tahun 1968  didirikan the  canadian societi for psychomotor learning and sport psychology di university of alberta
Tahun 1969  didirikan eropean federation of sport psychology.

Sejarah pelatihan mental
Tahun 1980an para ahli psikologi olahraga mulai  memfokuskan  perhatian terhadap pelatihan-pelatihan psikologis ketimbang hanya mempelajarinya saja.
Tahun 1988 diselenggarakan olimpic scientific congres di seoul korea.
Tahun 1989 berdiri the international assosiation of mental training (IAMT)



2.        
a.       Hakikat kegembiraan dalam penjas dan pelatihan olahraga sebenarnya terdapat dalam kegembiraan bergerak. Dan mendapatkan kesempatan yang sama dalam melakukan gerakan dengan induvidu-individu lainnya 

b.      Mempelajari kenapa seorang individu bersikap negatif terhadap aktivitas penjas dan olahraga dan kemudian menanggulanginya sesuai dengan penyebabnya.
Melakukan modifikasi suatu olahraga permainan agar disenangi oleh individu tersebut.
Memberika pengalaman-pengalaman yang menyenangkan terhadap indivdu tersebut tentang aktivitas penjas dan olahraga.
Menyesuaikan aktivitas penjas dan pelatihanolahraga dengan usia, karaktristik, dan aspek sosial-budaya indidu tersebut (prinsip DAP).

c.       Mempelajari motifasi intrinsik siswa atau atlet dan mengembangkan motifasi tersebut.
Mempelajari motifasi intrinsik siswa atau atlet yang sudah ada dan mempertahankannya.
Memberikan pengalaman menyenangkan yang disesuaikan dengan motifasi intrinsik siswa atau atlet tersebut.
Memberikan motifasi baik secara lisan maupun tulisan yang mengarah pada motifasi intrinsik. Terlebih pada motifasi intrinsik yang suda ada dalam diri siswa atau atlet.

d.      Konsep dasar sikap dalam olahraga
Sikap merupakan kesiapan mental untuk berbuat.
 Sikap mencerminkan keyakinan yang dianut  tentang perilaku khusus.
Sikap dipengaruhi pengalaman dari lingkungan dan pengetahuan yang dimiliki.
Sikap terdiri darin 3 unsur, yaitu pengetahuan, reaksi emosi, dan kecendrungan untuk bertindak.

Konsep dasar motivasi dalam olahraga
Perilaku seseorang ditentukan oleh kebutuhan dalam mencapai tujuan.
Faktor dari dalam menentukan perbuatan dan faktor dari luar  dapat memperkuat atau memperlemah motif.
Motivasi mengacu pada faktor-fakot dan proses yang mendorong untuk bereaksi atau tidak bereaksi dalam berbagai situasi.
Motif adalah suatu rangsangan, pendorong, atau pembangkit tenaga bagi terjadinya suatu tingkah laku.
Motivasi merupakan suatu kondisi internal atau disposisi (kesiapsiagaan).



3.       
a.       Contohnya ada salah satu siswa dalam pembelajaran penjas selalu takut ketika mengahdapi lawan yang melakukan shooting (dalam sepak bola) atau hanya dengan gerakan menipu (dalam bentuk shooting).
Setelah dianalisa ternyata siswa tersebut memiliki pengalam buruk dengan bola yang melesat cepat.
Dalam teori psikodinamik yang sasaran utamanya adalah alam ketidak sadaran manusia. Ternyata pengalaman butuk siswa tersebut telah terekam di dalam alam bawah sadarnya. Sehingga apapun bentuk bola yang melesat dengan cepat ia akan menjadi takut.

b.      Contohnya ketika sebelum dan sesudah melakukan latihan selalu dimulai dan ditutup dengan berdoa.
Itu adalah salah satu contoh pembentukan aspek-aspek kepribadian melalui akifitas penjas dan pelatihan olahraga.
Uang ditujukan untuk membentuk aspek spiritual dalam diri siswa maupun atlet. Dan juga untuk membentuk kedisiplinan dan kebersamaan.

c.       Contohnya adalah nice guy coach
Disenangi banyak orang, penuh perhatian, menumbuhkan motifasi
Namun ada beberapa ciri yang tidak baik dan harus disesuaikan. Contohnya terlalu fleksibel dalam melatih. Fleksibels boleh saja namun jangan sampai terlalu. Sampai-sampai tunduk pada atlet. Oleh sebab itu pelatih harus berpatokan pada perencanaan latihan dan program latihan yang telah dirusmuskan.

d.      Contohnya dalam melatih sepak bola. Terdapat atlet yang memiliki mental health (terhindar dari gangguan dan penyakit jiwa).
Sedangkan pelatih haruslah melakukan mental higient.
Yang mana memelihara mental yang sehat dan mencegah mental yang tidak sehat.

e.      Contohnya dalam melakukan pelatihan sehari-hari. Beberapa atlet akan sulitdalam berlatih bila terdapat msalah dalam keluarga atau dengan teman sekelas.
Disiini terlihat hubungan antara kesehatan psikis dengan kesehatan fisik

f.        Contohnya dalam olahraga sepak bola. Bila suatu tim melakukan laga di kandang sendiri dengan ribuan fans yang fanatik. Maka akan timbul motifasi sendiri dan perilaku yang agresif untuk memenangi pertandingan tersebut.