selamat datang

welcome,
selamat datang teman,


dimohonkan kepada teman-teman yang membuka file tugas kuliah agar menjadikannya hanya sebagai referensi, dan bukan untuk di copy-paste, terima kasih...


search

Jumat, 21 Desember 2012

Modul 7 Latihan 1, buku psikologi olahraga



Nama : Herdiansyah Agus
Nim : 1103805
Modul 7 Latihan 1


I. DEFENISI KONSEP DASAR.

a)      Perasaan (feelings)
suasana batin yang tenang dan tertutup karena tidak banyak melibatkan aspek-aspek fisik.
b)      Emosi
perpaduan dari beberapa perasaan (feelings) yang mempunyai intensitas yang relative tinggi dan menimbulkan suatu gejolak suasana batin.
Suasana batin yang dinamis, bergejolak, dan terbuka.
c)      Ketegangan (tension, strain)
suatu situasi dimana pada kenyataannya terdapat kebutuhan-kebutuhan atau munat-minat yang berbeda menyebabkan individu tersebut kesulitan dalam memilihnya.
Kecemasan dan kegelisahan
d)     Stress
Suatu reaksi fisik danemosional terhdap aspek-aspek lingkungan yang secara potensial mengancam.
Stress terjadi ketika ada tuntutan terhadap seseorang yang menjadi beban atau melebihi sumber-sumber penyesuaian diri.
Rangsangan yang mengganggu keseimbangan organisme baik biologis maupun psikologis
e)      Anxiety (kecemasan)
suatu perasaan subyektif berupa kekhawatiran dan meningkatnya ketegangan secara fisiologis.
f)       Rasa takut (fear)
afeksi neegatif dalam diri seseorang.
g)      State Anxiety
kecemasan yang dirasakan seseorang dalam waktu tertentu dan lebih bersifat sementara.
h)      Trait Anxiety
sifat pencemas yang melekat dalam kepribadian seseorang.
i)        Harm Anxiety
kecemasan yang dirasakan seseorang karena takut cedera.
j)        Failure Anxiety
kecemasan yang dirasakan seseorang karena takut gagal.
k)      Frustasi
suatu reaksi psikologis terhadap halangan atau rintangan terhadap perilaku yang berpotensi pada tuyjuan.
l)        Self-defence mechanism
mekanisme pertahanan diri.
m)    Angry aggression
agresi marah.
n)      Regression (kemunduran)
kemunduran dalam perilaku seseorang (seperti  kanak-kanak).
o)      Fiksasi (fixation)
suatu pengulangan kembali suatu cara yang pernah memberikan hasil yang baik.
p)      Repression (represi)
usaha seseorang untuk menekan emosinya atau melupakan sesuatu yang pernah menyakiti dirinya.
q)      Reaction formation
suatu reaksi yang dibuat-buat untuk menutupi kekurangannya.
r)       Rasionalisasi
suatu reaksi dengan mencari-cari alasan atau dalih yang seakan-akan rasional untuk menutupi kekurangan atau kesalahan dirinya.
s)       Proyeksi
usaha seseorang  untuk melemparkan sebab kagagalannya kepada orang lain atau sesuatu di luar dirinya.
t)       Kompensasi
suatu bentuk reaksi frustasi dengan jalan mencari atau mencapai kesuksesan di suatu tempat atau bidang lain.
u)      Sublimasi
mengalihkan suatu dorongan kepada kegiatan lain yang lebih luhur.
v)      Day dreaming (melamun)
bentuk reaksi frustasi karena gagal di alam nyata, kemudian ia melarikan diri ke alam khayalan.
w)    Stressor
sumber atau penyebab munculnya kondisi stress pada diri seseorang.
x)      Competitive stress
kondisi stress yang bersifat kompetitif.
y)      Arousal
emosional negative yang dapat mengganggu atau mengacaukan penampilan atlet.
z)      Under readiness
kondisi atlet yang tidak siap menghadapi pertandingan.



II. APLIKASI KONSEP

a)      Proses terjadinya anxiety dan stress dalam olahraga dan gejala-gejala yang dapat diamati dari luar

Anxiety atau stress dapat terjadi ketika seseorang/atlet dituntut untuk dapat memenangkan suatu pertandingan yang sangat kompetitif atau sulit. Dan dalam diri atlet tersebut terdapat sifat pencemas. Ditambah lagi dengan tingginya tingkat kompetitif pertandingan tersebut (misalnya final dengan juara bertahan tiga kali berturut-turut). Sehingga timbulah persepsi negatif (suatu ancaman) dalam diri atlet. Maka kecemasan (anxiety) dalam diri atlet semakin meningkat.

Gejala yang timbul berupa rasa cemas dan takut. Apabila kecemasan telah memuncak, maka terjadilah stress dalam diri atlet tersebut. Gejala yang timbul berupa emosional.

b)      Contoh atlet yang mengalami gejala frustasi dan analisis

Contohnya ketika seorang atlet yang dituntut untuk dapat menjuarai suatu pertandingan. Tetapi pada kenyatannya atlet tersebut gagal. Maka atlet itu akan mengalami frustasi. Frustasi terjadi apabila tujuan seseorang tidak tercapai (gagal). Kegagalan ini akan menyebabkan kekecewaan. Apabila kekecewaan ini terjadi terus menerus akan mengganggu psikis, emosi dan perilakunya. Apabila sudah terjadi demikian maka atlet tersebut sudah berada dalam kondisi frustasi.

Bentuk-bentuk reaksi yang timbul :
Perilaku emosional, meliputi angry aggression (agresi marah), Helplesness anxiety (ketidakberdayaan), Regression (kemunduran), Fiksasi (mengulangi kembali suatu cara yang pernah memberikan hasil yang baik, Represi (menekan emosi), Reaction formation (reaksi yangdibuat-buat.
Menempatkan sebab-sebab kegagalan kepada pihak lain diluar dirinya, meliputi rasionalisasi (reaksi dengan cara mencari-cari alasan), proyeksi (melemparkan sebab kepada orang lain).
Mencari tujuan penggganti,  meliputi kompensasi (reaksi frustasi dengan jalan mencari kesuksesan di tempat lain), sublimasi (mengalihkan suatu dorongan kepada kegiatan lain yang lebih luhur), day dreaming (melamun).

c)      Penjelasan inverted-V dan inverted-U dan kaitan antara teori U-terbalik denga teori drive

Inverted V : grafik kondisi emosi atlet yang menggambarkan bahwa kondisi emosi atlet akan mencapai puncaknya beberapa saat sebelum ia memasuki arena pertandingan, namun pada saat memasukii pertandingan, ketegangan akan menurun atau hilang sama sekali.

Inverted U : grafik tentang hubungan antara arousal (emosional negative) dan kesukaran tugas terhadap dampaknya pada penampilan.

Hubungan antara teori U terbalik dan teori drive :
yang menggambarkan tentang sebuah penampilan ditentukan oleh gugahan emosi dan tingkat keterampilan. Drive teori ini akan merupakan teori yang yang kompleks mengenai rantai stimulus respon dalam kaitanyadengan motivasi dan belajar.

d)     Hubungan antara trait anxiety dan state anxiety dalam konteks olahraga kompetitif

Hubungan antara trait anxiety (sifat pencemas yang melekat dalam pribadi seseorang), dengan state anxiety (kecemasan yang dirasakan oleh seseorang dalam waktu tertentu, dan bersifat sementara), yaitu apabila seorang atlet yang memiliki sifat pencemas sedang dituntut untuk dapat memenangkan suatu pertandingan. Maka dia pun akan mengalami state anxiety.


III. TES FORMATIF.

1) b            6) b
2) b            7) a
3) a            8) c
4) d            9) a
5) d            10) c