Nama
: Herdiansyah Agus
Nim
: 1103805
Modul 2 Latihan 2
I.
DEFENISI KONSEP DASAR.
a)
Pendekatan individual adalah
Pendekatan
yang dilakukan terhadap setiap atlet atau peserta didik secara individual.
Karena setiap atlet atau peserta didik
merupakan individu yang khas yang memiliki kepribadian, kemampuan,
potensi, fungsi-fingsi fisik yang berbeda-beda satu sama lain.
b)
Pendekatan sosiologis adalah
Pendekatan yang dilakukan untuk memahami seorang atlet
atau peserta didik melalui status individu dalam kehidupan sosialnya dan
keterikatannya dengan elompok-kelompok sosial.
c)
Pendekatan interaktif adalah
Pendekatan yang menitikberatkan pada interaksi antara
atlet atau peserta didik dengan pelatih atau guru. Dan tidak kalah penting
interaksi dengan talet yang lain (olahraga beregu) maupun dengan kelompok yang
lain.
d)
Pendekatan sistem adalah
Pendekatan yang menitikberatkan pada keterpaduan
komponen-komponen yang terlibat di dalamnya yang ditujukan untuk menghasilkan
prestasi setinggi-tingginya.
e)
Pendekatan multi-dimensional adalah
Pendekatan olahraga yang bersifat luas (banyak
dimensi). Yang melibatkan berbagai macam dimensi dan disiplin ilmu.
f)
Tujuan explanatif adalah
Menjelaskan perilaku individu yang terjadi dalam stuasi
olahraga
g)
Tujuan prediktif adalah
Memprediksi perilaku individu yang terjadi dalam stuasi
olahraga
h)
Tujuan kontrol adalah
Mengontrol perilaku individu yang terjadi dalam stuasi
olahraga
II.
APLIKASI KONSEP
a)
Sebuah contoh penerapan pendekatan sosiologis dalam
memahami perilaku atlet sepak bola yang sulit bekerja sama dengan pemain lain
ketika sedang menguasai bola saat pertandingan dilapangan hijau
Misalnya
setelah dilakukan pengamatan terhadap kehidupan sosial atlet tersebut. Ternyata
dalam kehidupan sehari-hari atlet tersebut tidak memiliki waktu untuk
berintraksi dengan lingkungan sosial. Setiap hari ia hanya di rumah melakukan
kegiatan-kegiatan yang bersifat individu. Karena orangtuanya yang sibuk
sehingga tidak dapat memperhatikan jika anaknya dibiarkan bergaul di luar. Maka
sang anak hanya diperbolehkan keluar untuk sekolah dan berlatih.
Dalam konteks
ini anak harus diberikan keleluasaan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang
bersifat sosial dan kerja sama tim. Dan di berikan izin untuk keluar rumah
selain hanya untuk sekolah dan latihan. Agar jiwa sosialnya semakin tinggi dan
kerja samanya semakin bagus.
b)
Suatu analisis terhadap perkembangan prestasi olahaga
kita di tanah air dengan menggunakan pendekatan sistem.
Olahraga tanah
air kita secara keseluruhan sekarang sedang merosot. Salah satunya dapat
dilihat dari prestasi sepak bola. Bila di tinjau melalui pendekatan sistem
memang sistem olahraga sepak bola tanah air sedang amburadul. Dilihat dari
salah satu komponen seperti pelatih, organisasi klub yang tidak profesional,
sampai pada persatuan sepakbola yang ricuh (PSSI). Tentu semua itu
mengakibatkan sistem olahraga sepak bola tanah air menjadi tidak berjalan.
Karena satu kompenen dengan kompenen yang lainnya saling berhubungan dan saling
ketergantungan untuk mencapai prestasi sepakbola setinggi-tingginya.
c)
Ambillah suatu contoh salah seorang juara nasional atau
juara dunia dalam salah satu cabang olahraga di indonesia. Kemudian coba anda
buat suatu analisis dengan menggunakan pendekatan multi- dimensional.
Salah satu
contoh adalah cris jhon. Dalam penerapan
berbagai disiplin ilmu untuk olahraga tinju sehingga cris jhon dapat
menjadi juara. Mulai dari ilmu fisik, teknik, taktik, mental, sosiologi,
ekonomi, antropologi, budaya, pendidikan, dan banyak lagi. Semuanya harus
dimanfaatkan untuk mencapai prestasi setinggi-tingginya.
d) Manfaat
dari mempelajari psikologi olahraga bagi seorang calon guru penjas dan calon
pelatih.
Guru atau
pelatih olahraga dapat meningkatkan prestasi atlet setinggi-tingginya melalui pendekatan-pendektan
psikologi. Baik itu secara individual, sosial, interaktif, dan masih banyak
lagi. Dan dengan menggunakan berbagai disiplin ilmu.
Pelatih atau
guru olahraga juga dapat mengidentifikasi, memahami, dan menyelesaikan
masalah-masalah yang dihadapi oleh atlet atau peserta didik dalam melakuka
olahraga. Baik masalah yang terjadi dalam situasi olahraga maupun maslah yang
terjadi di luar situasi olahraga namun mempengaruhi situasi olahraga terutama
dalam pertandingan.
Dengan
mengidentifikasi, memahami, dan menyelesaikan masalah-masalah ini diharapka
atlet atau peserta didik dapat berprestasi setinginggi-tingginya.
III.
TES FORMATIF.
2.
2) b
3.
3) c
4.
4) d
5.
5) d