dulu
kau jga pernah dan selalu bersamaku
ku tak dapat menahan air mataku
ketika kutulis puisi ini
ternyata aku blum bisa melupakan mu seutuhnya
sudah hampir dua minggu
sejak malam kau menghancurkan hatiku
baru ini bayangmu kembali "ngesot" d pkiranku
kau jga pernah duduk di belakangku
kau sandarkan pipi mu di bahuku
dengan mengatakan kau "nyaman"
kau jga pernah mengutuhkan aku
tpi kni telah berbeda
kata kata mu telah menghancurkan aku
"kalau sering bertemu, aku takut perasaan ku yang dulu akan kembali lagi, aku sudah nyaman begini"
ku terus berjalan di malam yang dingin dan sunyi
keringat ku tak terbendung bercucuran
mungkin karna ku terus berjalan dan bertambah cepat
kulampiaskan emosiku yang tak terbendung
terus berjalan
meninggalkan jatinangor
meninggalkan semua kisah kita yang pernah tergores di kota itu
sampai pada tempat terakhir kisah kita
"tempat kita membeli duren"
kuhentikan langkahku
dengan nafas yang terus memburu
ku buka jaket ku
keringan membasahi tubuhku
air mata membasahi hatiku
aku tak boleh menangis
aku tak boleh menangis
aku tak boleh menangis
ku takkan meneteskan air mata
walau hanya satu tetes
ku pandangi ke belakang
jalan yang ku tempuh
ku terbayang semua yang telah kita goreskan
semua yang kan ku tinggalkan
semua yang telah kau hancurkan
seribu jarum serasa menusuk hatiku
belati tak henti hentinya menyayat hatiku
perih
benar benar perih
tak tertahankan
smuanya terbayangkan
pertemuan kita
mabim kita
sms kita
pembicaraan kita
pengajian kita
perjalanan kita
bioskop jatos
makan di pinggir jalan
bakso cinta
lumpia basah
steak moen moen
gg mawar
sumedang =duren
tahun baru 2011
buku buku bacaan mu
perpustakaan UPI
hari ulang tahun mu
rumah mu
adik adik mu
mama dan papa mu
teman teman mu
bf mu
co co mu
baju baju mu
laptop mu
kerudungmu
lesung pipi mu
lagu tentwofive mu yg kau pelajari terus menerus
snsd mu
korea mu
janji janji mu
pakaian "pink" mu yang tak kau cuci
kau hancurkan semuanya
kau hancurkan aku
tapi kini ku sadar bahwa itu adalah keputusan mu
ku ingin tetap menyayangi mu dengan menghormati keputusan mu
dengan tak menyalahkan mu
walau tak dapat kupungkiri
dalam hati ku sangat marah padamu
kenapa tidak sedari dulu ??????
itu yang selalu di tanyakan hatiku
kenapa setelah ku terjatuh terlalu dalam
kenapa setelah semua yang kita goreskan
kenapa ??
kau tlah menghancurkanku
tapi aku sayang padamu
ku coba tak menyalahkanmu
ku coba menghormati keputusanmu
kau pernah mengutuhkan aku
kau pernah sandarkan pipimu di bahuku