selamat datang

welcome,
selamat datang teman,


dimohonkan kepada teman-teman yang membuka file tugas kuliah agar menjadikannya hanya sebagai referensi, dan bukan untuk di copy-paste, terima kasih...


search

Senin, 08 Oktober 2012

Modul 2 Latihan 2, buku psikologi olahraga



Nama : Herdiansyah Agus
Nim : 1103805
Modul 2 Latihan 2


I. DEFENISI KONSEP DASAR.
a)      Pendekatan individual adalah
Pendekatan yang dilakukan terhadap setiap atlet atau peserta didik secara individual. Karena setiap atlet atau peserta didik  merupakan individu yang khas yang memiliki kepribadian, kemampuan, potensi, fungsi-fingsi fisik yang berbeda-beda satu sama lain.
b)      Pendekatan sosiologis adalah
Pendekatan yang dilakukan untuk memahami seorang atlet atau peserta didik melalui status individu dalam kehidupan sosialnya dan keterikatannya dengan elompok-kelompok sosial.
c)      Pendekatan interaktif adalah
Pendekatan yang menitikberatkan pada interaksi antara atlet atau peserta didik dengan pelatih atau guru. Dan tidak kalah penting interaksi dengan talet yang lain (olahraga beregu) maupun dengan kelompok yang lain.
d)     Pendekatan sistem adalah
Pendekatan yang menitikberatkan pada keterpaduan komponen-komponen yang terlibat di dalamnya yang ditujukan untuk menghasilkan prestasi setinggi-tingginya.
e)      Pendekatan multi-dimensional adalah
Pendekatan olahraga yang bersifat luas (banyak dimensi). Yang melibatkan berbagai macam dimensi dan disiplin ilmu.
f)       Tujuan explanatif adalah
Menjelaskan perilaku individu yang terjadi dalam stuasi olahraga
g)      Tujuan prediktif adalah
Memprediksi perilaku individu yang terjadi dalam stuasi olahraga
h)      Tujuan kontrol adalah
Mengontrol perilaku individu yang terjadi dalam stuasi olahraga

II. APLIKASI KONSEP
a)      Sebuah contoh penerapan pendekatan sosiologis dalam memahami perilaku atlet sepak bola yang sulit bekerja sama dengan pemain lain ketika sedang menguasai bola saat pertandingan dilapangan hijau

Misalnya setelah dilakukan pengamatan terhadap kehidupan sosial atlet tersebut. Ternyata dalam kehidupan sehari-hari atlet tersebut tidak memiliki waktu untuk berintraksi dengan lingkungan sosial. Setiap hari ia hanya di rumah melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat individu. Karena orangtuanya yang sibuk sehingga tidak dapat memperhatikan jika anaknya dibiarkan bergaul di luar. Maka sang anak hanya diperbolehkan keluar untuk sekolah dan berlatih.
Dalam konteks ini anak harus diberikan keleluasaan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat sosial dan kerja sama tim. Dan di berikan izin untuk keluar rumah selain hanya untuk sekolah dan latihan. Agar jiwa sosialnya semakin tinggi dan kerja samanya semakin bagus.

b)      Suatu analisis terhadap perkembangan prestasi olahaga kita di tanah air dengan menggunakan pendekatan sistem.

Olahraga tanah air kita secara keseluruhan sekarang sedang merosot. Salah satunya dapat dilihat dari prestasi sepak bola. Bila di tinjau melalui pendekatan sistem memang sistem olahraga sepak bola tanah air sedang amburadul. Dilihat dari salah satu komponen seperti pelatih, organisasi klub yang tidak profesional, sampai pada persatuan sepakbola yang ricuh (PSSI). Tentu semua itu mengakibatkan sistem olahraga sepak bola tanah air menjadi tidak berjalan. Karena satu kompenen dengan kompenen yang lainnya saling berhubungan dan saling ketergantungan untuk mencapai prestasi sepakbola setinggi-tingginya.

c)      Ambillah suatu contoh salah seorang juara nasional atau juara dunia dalam salah satu cabang olahraga di indonesia. Kemudian coba anda buat suatu analisis dengan menggunakan pendekatan multi- dimensional.

Salah satu contoh adalah cris jhon. Dalam penerapan  berbagai disiplin ilmu untuk olahraga tinju sehingga cris jhon dapat menjadi juara. Mulai dari ilmu fisik, teknik, taktik, mental, sosiologi, ekonomi, antropologi, budaya, pendidikan, dan banyak lagi. Semuanya harus dimanfaatkan untuk mencapai prestasi setinggi-tingginya.

d)     Manfaat dari mempelajari psikologi olahraga bagi seorang calon guru penjas dan calon pelatih.

Guru atau pelatih olahraga dapat meningkatkan prestasi atlet setinggi-tingginya melalui pendekatan-pendektan psikologi. Baik itu secara individual, sosial, interaktif, dan masih banyak lagi. Dan dengan menggunakan berbagai disiplin ilmu.
Pelatih atau guru olahraga juga dapat mengidentifikasi, memahami, dan menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi oleh atlet atau peserta didik dalam melakuka olahraga. Baik masalah yang terjadi dalam situasi olahraga maupun maslah yang terjadi di luar situasi olahraga namun mempengaruhi situasi olahraga terutama dalam pertandingan.
Dengan mengidentifikasi, memahami, dan menyelesaikan masalah-masalah ini diharapka atlet atau peserta didik dapat berprestasi setinginggi-tingginya.


III. TES FORMATIF.
1.      1) a                                                                                                     
2.      2) b                                                                                                    
3.      3) c                                                     
4.      4) d                                                     
5.      5) d