selamat datang

welcome,
selamat datang teman,


dimohonkan kepada teman-teman yang membuka file tugas kuliah agar menjadikannya hanya sebagai referensi, dan bukan untuk di copy-paste, terima kasih...


search

Jumat, 14 Juni 2013

LAPORAN PELAKSANAAN OBSERVASI, WAWANCARA DAN PRAKTIK PELATIHAN MENTAL DI SMP N 1 SOREANG


LAPORAN PELAKSANAAN OBSERVASI, WAWANCARA DAN PRAKTIK PELATIHAN MENTAL

Makalahinidiajukanuntukmemenuhisalahsatutugasmatakuliahpsikologikepelatihan
Dosenpengasuh :
Drs. Rusli Ibrahim, MA



Disusunoleh :

Herdiansyahagus                     1103805
Ciptafauzisubarkah                 1105664
Dewaputrapratama                  1103924
Harsya Muhammad                 1105268


Prodi PendidikanKepelatihanOlahraga
FakultasPendidikanOlahragadanKesehatan
UniversitasPendidikan Indonesia`
Bandung
2013



KATA PENGANTAR

 Puji syukur kami panjat kankepada ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat sertahi dayahnya sehingga kami sebagai penyusun dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “laporan pelaksanaan observasi, wawancara, dan praktik pelatihan mental“.Laporan yang kami susun ini adalah sebagai salah satu tugas dari mata kuliah psikologi kepelatihan dan selain itu pun laporan ini berfungsi untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap rasional dan sikap tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat.Dalam penulisan laporan ini penyusun menemui berbagai rintangan – rintangan baik itu dari diri sendiri atau pun rintangan dari luar. Namun berkat kesabaran dan pertolongan dari berbagai pihak dan tentunya pertolongan Allah SWT akhirnya laporan ini dapat terselesaikan. Tiada karya manusia yang sempurna, demikian juga dalam penyusunan laporan ini. Oleh karena itu saran dan kritik yang mengarah pada perbaikan laporan ini sangat kami harapkan baik dari dosen matakuliah psikologi kepelatihan maupun dari teman-teman ataupun dari para pembaca sangat kami harapkan.

 
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Pemikiran
Dalam olahraga mental sangat berpengaruh terhadap keberhasilan tujuan yang ingin dicapai. Dalam hal mental dikenal seperti percaya diri, kecemasan, emosi, ketegangan, ketenangan dan lain-lain dan hal-hal seperti itu dalam suatu pertandingan di kondisi penentuan atau angka-angka kritis mental akan berpengaruh terhadap kualitas dan kemampuan atlet semakin baik mental yang dimiliki atlet akan semakin besar peluang untuk mencapai keberhasilannya. Mengenai hal tersebut betapa pentingnya peran mental dalam olahraga khususnya dalam suatu pertandingan maka kami mengadakan suatu pelatihan mental kepada anak-anak SMP Negeri 1 Soreang dalam ekstrakulikuler futsal.Kami memberikan beberapa metode pelatihan mental seperti melatihkan rileksasi, visualisasi, konsentrasi, meditasi, pernapasan, goal setting dan pelatihan pengurangan kepekaan.

B.     Tujuan Kegiatan
Tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan pelatihan mental adalah mengembangkan dan mengetahui pengaruh yang ditimbulkan dari hasil pelatihan mental yang telah diberikan, dalam olahraga dan juga untuk mengetahui respon dari atlet terhadap pelatihan mental dan dampaknya ketika sedang dalam pertandingan.

C.     Lama Waktu Kegiatan
Lama waktu kegiatan yaitu 11 kali pertemuan (5,11,12,18,19,22,24,25,26, dan 27 mei 2013)

D.    Lokasi, Alamat, Tempat Kegiatan  dan Nomor Telepon
Lokasi : Soreang (SMP N 1 Soreang)
Alamat : Jalan Ciloa nomor  3 desa Pemekaran, Soreang, Kabupaten Bandung.
Tempat kegiatan :
-          Gor Koni Kab. Bandung
-          SMP N 1 Soreang
-          SMA 17 Bandung
No telfon :
-          (022) 5891041 (sekolah)
-          085320321500 (pembina futsal)

E.     Sistematika Laporan
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
A.             Latar Belakang Pemikiran
B.              Tujuan Kegiatan
C.              Lama Waktu Kegiatan
D.             Lokasi, Alamat, dan Tempat kegiatan, dan Nomor Telepon Yang Bisa Dihubungi
E.              Sistematika Laporan
BAB II Pelaksanaan Kegiatan Observasi, Wawancara, dan Praktek Latihan Mental
A.             Kegiatan Observasi Tentang :
1)                  Struktur Organisasi Club atau Perkumpulan
2)                  Jumlah Pelatih Atlet dan Pengurus
3)                  Sarana Prasarana dan Fasilitas
4)                  Program Pelatihan fisik, Teknik, Taktik dan Mental
B.              Kegiatan Wawancara
1)               Hasil Wawancara
2)               Kejuaraan  Yang Telah Diikuti Dan Prestasi
C.              Kegiatan Praktik Latihan Mental
1)                  Teknik Latihan Mental  Yang Digunakan dan Langkah-langkahnya
2)                  Jumlah Atlet Yang Menjadi Peserta
3)                  Waktu Pelatihan Mental
4)                  Reaksi Atlet Terhadap Latihan Mental
5)                  Respon Pelatih Terhadap Kegiatan Latihan Mental
6)                  Dokumentasi Pelaksanaan Pelatihan Mental
BAB III Kesimpulan Dan Rekomendasi
A.    Kesimpulan
B.     Rekomendasi
Lampiran-Lampiran
1)            Surat Keterngan Fakultas
2)            Surat Keterangan Dari Club/Perkumpulan





BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN OBSERVASI, WAWANCARA, DAN PRAKTIK LATIHAN MENTAL

  A. Kegiatan Observasi Tentang
1.        
Kepala sekolah
 
Struktur Organisasi Club/Perkumpulan



 








 






2.         Jumlah Pelatih, Atlet, Dan Pengurus
Pelatih :
-          Dadang Askhir
-          Usup supriadin
-          Cipta fauzi
Atlet :
-          Ardi maulana Prakoso
-          Ridwan Saepudin
-          Prayoga Yudaswara
-          Muhamad ikhsan Aldi
-          Rizky Sofa Wardani
-          Satria
-          Rizky risandi
-          Shidi rabani
-          Fernanda Agastia
-          Imam Lutfi Habibi
-          Riyal Gustiawan
-          Rifay fauzi S
-          Rivaldi aji ragara
-          Arya sabi
Pengurus :
-          Usup Supriadin
-          Dadang  Askhir

3.         Sarana Prasarana dan Fasilitas Pendukung
Saran dan prasarana yang dimiliki :
-          Bola (2 buah)
-          Lapangan (lapangan basket)
-          Cones
-          Ladder

4.         Program Pelatihan Fisik,Teknik,Taktik Dan Mental
Pelatih tidak memiliki program latihan yang rinci dan tertulis. Pelatih biasanya hanya membuat program latihan harian yang akan diberikan keesokan harinya. Sedangkan untuk latihan fisik, teknik, dan taktik biasanya diberikan secara bersamaan dalam bentuk permainan yang variatif da menyenangkan agar atlet tidakbosan.Dan untuk pelatihan mental pelatih hanya mengandalkan uji coba dan pengalaman atlet.Pelatih tidak pernah me



           B. Kegiatan Wawancara
1.      Hasil Wawancara
Futsal adalah salah satu olehraga yang faforit di smp n 1 soreang.Dapat terlihat dari banyaknya siswa yang mengikuti ekstrakurikuler ini.Ekstrakurikuler futsal ini dilatih oleh 3 orang pelatih, yaitu dadang askhir, usuk supriadin dan cipta.Fasisilitas yang dimiliki diantaranya lapangan (lapangan basket), bola (2 buah), cones, dan sebuah ladder.Fasilitas yang minim ini juga menjadi kendala bagi pelatih untuk mengembangkan kemampuan atlet.Terlebih lagi lapanngan yang dipakai untuk latihan di lingkungan sekolah adalah lapangan basket yang outdoor.Sehingga sangat menyulitkan pelaksanaan latihan ketika hujan turun.Bahkan cenderung latihan dihentikan dan di ganti lattihan fisik di teras sekolah.
            Futsal smp n 1 soreang memiliki jadwal latihan 2 kali  dalam seminggu. Yaitu pada hari selasa dan hari sabtu.Namun dalam waktu mendekati turnamen jadwal menjadi lebih fleksibel dan lebih sering. Dan tempat juga biasanya berada di luar sekolah seperti alun-alun kota soreang, gor koni kabupaten bandung, dan dilapangan futsal berbayar. Dan biasanya juga melakukan uji tanding di lapangan futsal berbayar.Karna lapangan di sekolah tidak layak untuk mengadakan pertandingan walau hanya sekelas uji coba.
Untuk program latihan yang diberikan kepada atlet lebih kepada permainan. Karna menurut pelatih, di usia yang remaja (smp) sangat sulit untuk menerapkan pelatihan yang terlalu berat dan monoton. Bahkan atlet sering bosan dengan pelatihan yang sama  walaupun dalam bentuk permainan. Sehingga pelatihan fisik seperti kekuatan, daya tahan, kecepatan, dan fleksibilitas diberikan dalam bentuk permainan yang variatif.Terutama yang berhubungan dengan permainan futsal.Dan bahkan pelatihan teknik juga disatukan dengan pelatihan fisik.Hal ini tidak hanya di akibatkan oleh usia perkembangan atlet yang lebih suka bermain. Tapi juga disebabkan oleh waktu latihan yang sangat tidak proporsional yaitu hanya 2 kali dalam seminggu. Dan durasinya antara 2 sampai 3 jam dalam satu kali latihan. Dalam latihan mental pelatih hanya mengandalkan pengalaman atlet dalam uji coba maupun pertandingan.Pelatih tidak pernah melakukan pelatihan mental secara khusus.
          Menurut pelatih beberapa masalah mental yang sering dialami atlet ketika pertandingan adalah rasa cemas, tidak tenang dalam pertandingan, terpengaruh cemooh penonton, tidak dapat mengontrol emosi, tidak dapat mengeluarkan kemampuan maksimal (tidak dapat melakukan teknik dan taktik yang telah diberikan), kurang berkonsentrasi terutama dalam bertahan pada menit-menit menjelang habisnya waktu permainan (mungkin dipengruhi juga oleh factor fisik) dan lain lian.

2.      Kejuaraan Yang  telah diikuti dan Prestasi
1.      Futsal antar SMP se Bandung Raya di SMK al-wafa (juara 1)
2.      Futsal antar SMP se Bandung Raya Bupati Cup (kalah di penyisihan)
3.      Futsal antar SMP se Bandung Raya di SMA N 17 Bandung (juara2)

          C. Kegiatan Prakik Latihan Mental
1.      Teknik Latihan Mental Yang Digunakan dan Langkah-langkahnya
v  Konsentrasi
1.         Atlet di arahkan untuk menarik nafas dalam-dalam,
2.         Kemudian ketika atlet menarik nafas, diarahkan untuk memejamkan mata dan konsentrasi
3.         Atlet menghitung angka dari 1-50,1-200,1-21(menyebut angka ganjil), dan Atlet memamndangi sebuah benda.
4.         Atlet melakukanya secara bergantian dan diawasi oleh kelompok kami ketika sedang melakukanya.
v  Goal setting
1.      Atlet dipersilahkan mencari tempat dan duduk senyaman mungkin.
2.      Atlet diberikan kertas dan pulpen
3.      Sekarang tuliskan nama, umur, dan cabang olahraga di kertas yang telah disediakan sesuai dengan contoh format
4.      Tuliskan tahun sekarang dan tahun perkiraan kematian  masing-masing sesuai dengan contoh format
5.      Sekarang pikirkan apa saja keinginan  atau hal-hal yang ingin di capai sejak tahun ini sampai tahun kematian kita nanti 9berikan waktu berpikir beberapa saat)
6.      Setelah dirasa cukup. Tuliskan keinginan-keinginan tersebut di kertas yang telah disediakan sesuai dengan contoh format
7.      Setelah selesai menulis. Jelaskan pentingnya memiliki tujuan yang jelas dalam kehidupan. bahkan akan lebih baik bila tujuan tersebut dituliskan. Sehingga kita memiliki tujuan yang jelas dalam hidup dan langkah apa-apa saja yang akan kita lakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
8.      Sekarang pikirkan apa yang diinginkan dan akan dilakukan  pada saat nanti akan  melakukan uji coba jam 3 siang. Melakukan passing yang baik, defend yang ketat, pergerakan tanpa bola, kontrol yang baik, dll.
9.      Setelah itu tuliskan di kertas yang telah disediakan sesuai dengan contoh format.
10.  Kemudian jelaskan dan tekankan pentingnya mengaplikasikan tulisan  tdi dalam uji coba yang akan dilaksanakan.
v  Rileksasi
1.      Atlet dipersilahkan mencari tempat senyaman mungkin. Dengan jarak yang proporsional dengan atlet lain (tidak bersinggungan bila tangan dibentangkan)
2.      Atlet tidur terlentang dengan tangan di buka lebar
3.      Perlahan-lahan mata dipejamkan dengan sikap tubuh senyaman mungkin
4.      Perlahan-lahan nafas di atur dengan merasakan tubuh senyaman mungkin
5.      Atur nafas terus senyaman mungkin
6.      Dalam hitungan ketiga tarik nafas dalam-dalam dan di tahan sampai hitungan 5
7.      Kemudian hembuskan dengan perlahan dari mulut
8.      Atur nafas kembali (beberapa saat)
9.      Dalam hitungan ketiga tarik nafas dalam-dalam dan di simpan dalam dada dan di tekan sampai hitungan 5
10.  Kemudian hembuskan dengan perlahan dari mulut
11.  Atur nafas kembali (beberapa saat)
12.  Dalam hitungan ketiga tarik nafas dalam-dalam dan di simpan dalam perut dan di tekan sampai hitungan 5
13.  Kemudian hembuskan dengan perlahan dari mulut
14.  Atur nafas kembali (beberapa saat)
15.  Lakukan atur nafas dan tarik nafas yang dalam nenerapa kali sampai nafas teratur dan rileks
16.  Setelah nafas teratur. Rasakan tubuh rileks, rileks, tenang, tenang, nyaman, nyaman, (selalu ulangi kata2 seperti tadi sampai tubuh rileks)
17.  Tegangkan  lengan beberapa hitungan kemudian rilek kan
18.  Rasakan tangan rilek sesuai keinginan
19.  Tangan terasa nyaman dan tenang
20.  Tegangkan  perut beberapa hitungan kemudian rilek kan
21.  Rasakan perut rilek sesuai keinginan
22.  Perut terasa nyaman dan tenang
23.  Tegangkan  tungkai beberapa hitungan kemudian rilek kan
24.  Rasakan tungkai rilek sesuai keinginan
25.  Tungkai terasa nyaman dan tenang
26.  Setelah otot otot tubuh terasa tenang. Sekarang rasakan aliran nafas, denyut nadi tubuh dengan tenang. Paru-paru di aliri udara yang segar. Paruparu mengambil o2 dan mengalir ke seluruh tubuh diiringi desiran darah. Denyut jantung teratur seirama. Tubuh terasa nyaman dan menyenangkan
27.  Setelah seluruh tubuh terasa nyaman. Buka mata secara perlahan.
v  Meditasi
1.      Cari tempat yang teduh dan hening kemudian duduk di lantai dengan posisi bersila dan letakan kedua telapak tangan anda di atas kedua paha dekat lutut, telapak tangan kiri di atas lutut kiri dan telapak tangan  kanan di atas lutut kanan.
2.      Pejamkan mata anda Kondisikan tubuh anda dalam kondisi rileks,nyaman dan hilangkan rasa keragu-raguan dalam diri anda dan tinggalkan dari pikiran anda persoalan hidup yang rumit dalam pikiran anda dan alihkanlah pada hal-hal yang menyenangkan.
3.      Tarik nafas melalui hidung dalam hitungan 1 s/d 8 hitungan lalu tahan nafas di dada dalam hitungan 1 s/d 8 hitungan, kemudian segera buang nafas dalam delapan hitungan secara pelan-pelan melalui mulut mendesis. (Langkah ini dlakukan sebanyak delapan kali).
4.      Niatkan seluruh tubuh anda mulai dari ubun-ubun kepala hingga ujung jari telapak kaki menjadi rileks serileks mungkin dan pasrahkan segala sesuatunya kepada Tuhan Yang Maha pengasih dan penyayang.
5.      Lakukan nafas secara alami dan bayangkan tidak ada kekuatan negative yang bisa menyentuh anda.
6.      Tahan posisi meditasi ini selama 20-30 menit.
v  Pernafasan
1.      MDuduk dengan badan tegak,kedua tangan rileks di atas lutut, mata dipejamkan.
2.      Ambil napas pelan-pelan sedalam-dalamnya melalui mulut (mulut jangan dibuka terlalu lebar), dan rasakan udara menyelinap ke seluruh pelosok aliran di paru-paru.
3.      Keluarkan udara pelan-pelan melalui mulut dengan dibantu oleh otot-otot perut. Rasakan sampai seakan-akan paru-paru menjadi kosong udara.
4.      Istirahat sebentar, kemudian melakukan kembali prosedur di atas sebanyak 20 kali.
v  Visualisasi
1.      Atlet dipersilahkan mencari tempat senyaman  mungkin (duduk)
2.      Atlet membuat diri senyaman mungkin
3.      Atur nafas, buat badan senyaman mungkin, pekiran setenang mungkin
4.      Setelah atlet tenang, nyaman, pikiran tenang
5.      Berikan materi yang akan di tampilkan dalam pertandingan (video, kombinasi gerakan dari papan strategi)
6.      Setelah itu atlet dipersilahkan menutup mata dan membayangkan taktik atau pola gerak yang telah diberikan
7.      Setelah memberikan waktu beberapa saat, video atau gerakan kombinasi dapat di ulang
8.      Setelah itu berikan kembali waktu bagi atlet untuk membayangkan dalam pikirannya
9.      Kemudian memberikan waktu untuk atlet untuk memvisualisasikan dirinya melakukan teknik-teknik dasar yang baik (passing, control, shooting, dribbling, lobpass, dll)
10.  Memberikan waktu untuk atlet untuk memvisualisasikan dirinya melakukan pola-pola gerak yang biasa dibutuhkan dalam permainan (wall pass, passing support, defend, support dalam menyerang, support dalam bertahan, transisi dari menyerang ke bertahan, transisi dari bertahan ke menyerang.
11.  Memberikan waktu untuk atlet untuk memvisualisasikan dirinya melakukan posisi dalam pergerakan pola (2-2/prisma, 2-1-2/diamond) baik dalam bertahan maupun menyerang
12.  Memberikan strategi khusus dalam pertandingan (sesuai taktik pelatih setelah mengamati permainan lawan)
13.  Kemudian memberika waktu untuk atlet memvisualisasikan dirinya dalam posisi tersebut
v  Pengurangan kepekaan
Teknik ini diberikan saat tim futsal SMP N 1 soreang menelan kekalahan 2-0 di partai final.
1.      Atlet di bawa ke tempat yang tenang jauh dari suasana pertandingan serta hiruk pikuknya
2.      Atlet terlebihdahulu di beri pendinginan dan rileksasi
3.      Setelah atlet merasa tenang (dari sisi tubuh namun dari sisi psikologis masih terguncang)
4.      Tim beserta pelatih kemudian memberikan pujian kepada tim yang telah mempersiapkan dengan maksimal, melakoni laga final dengan seluruh kemampuan yang ada.
5.      Memberiakan pujian pada setiap pemain (satu persatu) dari permainan yang telah ditapilkan di laga final
6.      Pelatih tidak menghrapkan juara, karna juara adalah hasil akhir yang banyak dipengaruhi oleh factor keberuntungan. Yang diinginkan pelatih adalah setiap pemain mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Dan itu telah dilakukan oleh setiap atlet. Maka pelatih bangga memiliiki atlet seperti anda semua.
7.      Kita melakukan persiapan dengan sebaik-baiknya. Mulai dari istirahat setelah pertandingan kemarin, makan teratur, tidur tepat waktu, bangun tepat waktu, sarapan tepat waktu, datang ke pertandingan lebih awal, mempersiapkan strategi terbaik yang telah di analisis dari permainan lawan. Jadi kita pantas berbangga hati. Karna kita melakoni laga ini dengan 100%. Tidak ada ada kata penyesalan di benak kita semua. Karna inilah kita “menang dengan rendah hati, dan kita kalah dengan harga diri”
8.      Sekarang saatnya tegakkan kepala, busungkan dada, kita bangga akan tim dan keluarga yang kita miliki.

2.      Jumlah Atlet Yang Menjadi Peserta
                                    12 orang/atlet

3.      Waktu Pelatihan Mental
·               Pertemuan Pertama : 4 mei 2013pukul 15.00 wib  (perkenalan  dan  sosialisasi pelatihan mental)
·               Pertemuan kedua : 5  mei 2013 pukul 09.00 wib (observasi dan wawancara)
·               Pertemuan ketiga : 11 mei 2013pukul 15.00 wib (pernafasan)
·               Pertemuan Ke empat : 12 mei 2013 pukul 08.00 (meditasi)
·               Pertemuan Kelima : 18 mei 2013 pukul 15.00 wib (konsentrasi)
·               Pertemuan ke enam : 19 mei 2013 pukul 09.00 (goal setting)
·               Pertemuan Ke Tujuh : 24 mei 2013pukul 07.00 wib dan setelah pertandingan (visualisasi dan rileksasi)
·               Pertemuan Ke Delapan :25 mei 2013pukul 07.00 wib dan setelah pertandingan  (visualisasi dan rileksasi)
·               Pertemuan Ke Sembilan :26 mei 2013pukul 07.00 wib dan setelah pertandingan  (visualisasi dan rileksasi)
·               Pertemuan Ke Sepuluh : 27 mei 2013pukul 09.00 wib dan setelah pertandingan  (visualisasi, rileksasi dan pengurangan kepekaan )

4.      Reaksi Atlet Terhadap Kegiatan Latihan Mental
Reaksi atlet terhadap pelatihan mental yang diberikan sangat positif.Atlet mengikuti pelatihan mental dengan baik dan anttusias.Walaupun terkadang diselingi candaan khas anak smp yang masih suka bermain bersama temannya ketika diberikan pelatihan mental.
Aplikasi setelah diberikan pelatihan mental juga terlihat sangat baik.Contohnya setelah dilakukan rileksasi atlet terlihat bercanda dan tertawa bersama teman-teman yang lainnya.
Jadi secara umum dan keseluruhan kegiatan pelatihan mental ini diterima dan direspon dengan baik oleh atlet.

5.      Respon Pelatih Terhadap Kegiatan Latihan Mental
Respon pelatih sangat positif dan mendukung dilaksanakannya pelatihan mental ini. Terlihat dari pelatih selalu  memberikan waktu sebelum dan setelah pertandingan untuk pelatihan mental. Dan juga pelatih antusias bertanya tentang model dan tujuan pelatihan mental yang diberikan.
Secara keseluruhan pelatih merasa terbantu dengan adanya pelatihan mental yang diberikan pada atlet-atletnya.Karna melihat dari penampilan atlet terdapat perubahan mental kea rah yang positif.


 
6.      Dokumentasi Pelaksanaan Pelatihan Mental
















BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A.    Kesimpulan
            Setelah melakukan observasi, wawancara, dan pelatihan mental kami menyimpulkan ada beberapa factor yang mempengaruhi prestasi atlet. Diantaranya factor sarana dan prasarana yang menunjang latihan, fisik dan teknik yang dikembangkan melalui latihan, dan mental yang dimiliki melalui pengalaman dan peatihan.
            Terkhusus terhadap pelatihan mental yang telah kami berikan terdapat beberapa catatan.,.diantaranya tingginya peran mental untuk mengeluarkan kemampuan maksimal atlet dalam suatu pertandingan. Terutama dalam kondisi-kondisi tertentu yang menghalangi atlet untuk bisa mengeluarkan kemampuan maksimalnya.Kemudian dibutuhkannya waktu yang panjang untuk melatih mental. Karna dengan melakukan pelatihan mental yang singkat ini (9 pertemuan) terdapat perubahan yang positif namun tidak terlalu signifikan sesuai dengan  pengamatan dari pelatih

B.     Rekomendasi
            Setelah melakukan observasi, wawancara, dan  pelatihan mental di ekstrakurikuler futsal smp n 1 soreang kami memahami betapa besarnya kontribusi mental terhadap prestasi atlet sehingga kami merekomendasikan untuk melakukan pelatihan mental yang terstruktur dan berkesinambungan. Untuk meningkatkan kualitas mental dan prestasi atlet itu sendiri.

LAMPIRAN-LAMPIRAN
A.    Surat Keterangan Fakultas
B.     Surat Keterangan Dari Club