Hangat tubuh
perlahan kuresapi
Desah nafas
teratur mengiringi
denyut nadi
deg-deg-deg
namun ujung
jari terasa dingin
kucoba
meresapi pikir
akan harapan
yang tak sesuai dengan kenyataan
harapan yang
dulu pernah membara
membara
disambut angin
angin menyatu
maka berkobar
perlahan
tapi pasti
kemanakah
engkau wahai angin ?
redup-redup
semakin
redup
harapan
tinggallah hanya harapan
kini angin
tlah pergi
aku tak tau
apa yang terjadi
apa yang
salah
apa yang
berubah
mengapa kau
berpaling wahai angin
kenapa pergi
kenapa kau
menghilang
kini api
perlahan mulai padam
tapi masih
bergemericik
bagai tak mau
padam
walau kupaks
tak mau padam
lupa-lupa-lupa
tak pernah
kenal-tak pernah kenal-tak pernah kenal
sebuah
mantra yang terucap setiap hari
tapi tak
mampu melawan gemericik
gemericik
yang tak mau padam
tolong
bawakan aku air
kini aku
menanti turunnya hujan
aku lelah
menanti angin
19:31 WIB
31 juli 2012
Masjid Nurul
Falah, Gerlong, Bandung.