Nama : Herdiansyah Agus
Nim : 1103805
Lembar
Kerja 2-1
I.
DEFENISI KONSEP.
1.
Perkembangan
(development)
Perubahan-perubahanyang dialami
individu menuju tingkat kedewasaannya. Yang hasilnya mengarah pada kualitatif.
Beberapa ciri dari dari perkembangan :
-
Progresif
atau maju, meningkat, mendalam, meluas (tidak kembali ke yang sebelumnya atau
mundur)
-
Sistematik
(interdepedensi sebagai kesatuan integral)
-
Berkesinambungan
(beraturan dan berurutan)
2. Pertumbuhan (grouth)
Pertumbuhan
bersifat kuantitatif. Yang mana dilihat dari kuantitas yang dapat dihitung.
Pada manusia lebih kepada fisik.
3. Kematangan (maturity)
Titik
kombinasi antara perkembangan (mental) dengan pertumbuhan (fisik) yang
melahirkan suatu kebisaan atau keterampilan.
4. Belajar (learning)
Behavior
change atau proses perubahan tingkah laku.
Atau
dapat juga dijelaskan sebagai hasil usaha sadar individu secara intensional.
5. Perkembangan berlangsung secara skematik
Perubahan
yang terjadi antarbagian atau fungsi organisme terdapat interpedensi sebagai kesatuan
intergral yang utuh. Secara singkat terpadu dan menyeluruh.
6. Perkembangan berlangsung secara progresif
Perubahan
yang terjadi bersifat maju, meluas, meningkat, mendalam. (tidak kembali lagi ke
awal atau mundur).
7. Perkembangan berlangsung secara bersinambungan
(continuos)
Perubahan
yang terjadi berlangsung secara beraturan dan berurutan secara terus-menerus.
8. Manifestasi perkembangan yang tangible dan intangible
Manifestasi
perkembangan yang tangible adalah manifestasi perkembangan yang muncul atau
bertambah.
Sedangkan
manifestasi perkembangan yang intangible adalah manifestasi perkembangan yang
hilang atau berkurang.
9. Longitudinal approach
Memahami
perkembangan perilaku dengan mengikuti proses perkembangan dari satu waktu ke
waktu berikutnya.
10. Cross sectional approach
Memahami
suatu atau sejumlah aspek perilaku secara serempak pada saat yang sama
11. Masa konsepsi
Masa
pembuahan atau perkawinan antara sperma dan ovum yang menghasilkan zygot.
12. Premature
Kelahiran
bayi yang lebih awal dari waktunya (9 bulan atau 266 hari).
13. Prenatal
Waktu
antara konsepsi sampai pada 280 hari menurut fase perkembangan individu yang
dikemukakan Hurlock. Atau bisa disebut juga masa sebelum kelahiran.
14. P = f(H.E.T)
Faktor yang mempengaruhi
perkembangan individu atau rumus perilaku manusia.
Dimana :
P = perilaku
P = perilaku
f = fungsi
H = herditas atau keturunan
E = environment atau pengalaman
(pendidikan, lingkungan)
T = time atau kematangan
15. Life
span
Life span adalah waktu sekitar 60 –
70 tahun yang dijalani manusia dari masa bayi lahir, kanak-kanak, remaja,
dewasa, sampai hari tuanya. Dan waktu itu tidak baku atau bervariasi tergantung
pada kondisi kehidupan individu.
II.
APLIKASI KONSEP
1) K 6) R 11) D 16) T
2) A 7) H 12) O 17) F
3) E 8) V 13) N 18) B
4) M 9) G 14) J 19) S
5) U 10) I 15) C 20) Q
III.
Analisis dan Alasan terhadap Beberapa Konsep Utama
1.
Pertumbuhan
(development) merupakan
Perubahan-perubahanyang dialami individu menuju tingkat kedewasaannya. Yang
hasilnya mengarah pada kualitatif. Beberapa ciri dari dari perkembangan :
-
Progresif
atau maju, meningkat, mendalam, meluas (tidak kembali ke yang sebelumnya atau
mundur)
-
Sistematik
(interdepedensi sebagai kesatuan integral)
-
Berkesinambungan
(beraturan dan berurutan)
Sedangkan
pertumbuhan (grouth) bersifat kuantitatif. Yang mana dilihat dari kuantitas
yang dapat dihitung. Pada manusia lebih kepada fisik.
Dan
belajar (learning) adalah behavior change atau proses perubahan tingkah laku.
Atau dapat juga dijelaskan sebagai hasil usaha sadar individu secara
intensional.
Jadi
intinya antar perkembangan, pertumbuhan, dan belajar adalah sesuatu yang
berbeda. Namun terdapat kaitan diantara ketiganya yaitu ketiga hal tersebut
saling berhubungan dan saling mengisi dalam perubahan-perubahan yang tejadi
pada tingkah laku manusia.
2. Contohnya apabila fariabel time bernilai nol.
Walaupun
memiliki keturunan tubuh yang lengkap dan sehat kemudian memilki lingkungan
keluarga yang bagus untuk berjalan namun apabila fariabel time bernilai nol
(bisa dikatakan umurnya masih baru lahir atau perkembangan jiwaya belum
mencapai kematangan untuk berjalan) maka tetap saja individu itu tidak akan
bisa memiliki keterampilan (perilaku) berjalan.
3. Model 1 : Piaget (1961) dengan model perkembangan
individu yang berdasarkan intelektual.
Model 2 :
Erikson (1963) dengan model perkembangan individu yang berdasarkan kepribadian.
Model 3 :
Witherington (1952) dengan model perkembangan individu yang berdasarkan psikofisik.
Saya pribadi
tidak cenderung kepada salah satu dari ketiga pentahapan perkembangan di atas. Karena
menurut saya tergantung dari kebutuhan kita untuk melihat dari sisi yang mana. Karena
ketiga unsur di atas (intelektual, kepribadian, psikofisik) memiliki tahap
perubahan yang berbeda-beda dan waktu yang berbeda-beda pula. Oleh sebab itu
kita harus menyesuaikan ingin menelaah dari segi dan sisi yang mana.
4. a). tinggal kelas
Kebaikan
: tentu saja disini siswa yang
mengulang kelas akan mendapatkan kembali kesempatan untuk belajar apa yang sebelumnya ia
dianggap lemah.
Kelemahan
: tentu saja dari segi umur siswa ini
akan rugi di bandingkan teman-temannya yang lain. Kemudian dari segi psikologis
tentu siswa ini akan minder dari teman-temannya sebelumnya. Dan dari segi
perkembangan juga harus di tinjau. Bisa jadi perkembangan mentalnya belum siap
untuk menerima pelajaran di kelas tersebut.
b).
dinaikkan dengan status percobaan dan bimbingan khusus
kebaikan
: tentu pendapat ini menguntungkan
bagi perkembangan siswa yang tidak ketinggalan (dari segi umur) dengan
teman-temannya yang lain. Kemudian dari segi perkembangan mental bisa jadi di
kelas berikutnya adalah saat dimana mentalnya mulai berkembang dan dapat
memahami pelajaran kelas.
Kelemahan
: kelemahan pendapat ini terlihat
dari segi masalah apabila peserta didik tidak berkembang atau tidak mampu
mengikuti pelajaran di kelas selanjutnya karna pelajaran di kelas sebelumnya
belum matang dipelajari (walaupun telah diberikan bimbingan khusus). Sehingga
akan menimbulkan masalah apakah peserta didik akan terus dipaksakan ntuk
melanjutkan pelajaran yang tidak ia kuasai atau adalakah solusi lain (seperti
harus kembali kke kelas sebelumnya).
Kalau menurut
pendapat saya, saya cenderung lebih
setuju dengan pendapat yang kedua. Karena yang saya fahami guru bukanlah aktor untuk
membentuk peserta didik harus menguasai materi yang diajarkan. Tapi bagi saya
guru adalah pendorong peserta didik untuk terus belajar dan tidak putus asa
dalam belajar. Jika peserta didik tinggal kelas, dari faktor psikologis dapat
terjadi keputus asaan, minder, sedih, dan masih banyak lagi hal-hal negatif lainnya.
Oleh sebab itu saya lebih setuju untuk menaikkan peserta didik dengan bimbingan
khusus. Dan terus memotifasi peserta
didik untuk tak berhenti belajar. Dan menurut ilmu perkembangan akan ada saatnya
terjadi kematangan antara perkembangan mental dan pertumbuhan fisik. Disanalah perkembangan
individu akan maksimal untuk mendapatkan keterampilan baru.